Indonesia ialah salah satu negeri yang jumlah penduduknya lumayan banyak. Tetapi tidak seluruh penduduk Indonesia mempunyai pekerjaan, sementara itu jumlah penduduk umur kerja hadapi penambah. Keadaan itu membuat terus menjadi banyak penduduk yang masuk jenis kelompok tenaga kerja. Sehingga mereka memerlukan lapangan pekerjaan. Kala lapangan pekerjaan tidak ada hingga hendak mencuat permasalahan dengan banyaknya pengangguran.
Dalam novel Dinamika Pasar Tenaga Kerja Indonesia( 2016) karya Nazaruddin Malik, secara universal kecenderungan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia terpaut dengan keterbatasan energi serap perekonomian dibanding dengan jumlah angkatan kerja yang yang terus hadapi kenaikan. Perihal ini pula mengisyaratkan kalau pendayagunaan serta pembinaan belum maksimal.
Minimnya lapangan pekerjaan membuat warga yang telah siap kerja mengalami sebagian alternatif opsi. Tenaga kerja senantiasa bekerja meski dengan upah yang sangat jauh dari standar upah minimum regional yang sudah didetetapkan oleh pemerintah di tiap- tiap daerah. Bimtek Keuangan Pekerja bekerja tidak penuh ataupun pekerja bekerja paling tidak kurang dari 35 jam tiap minggunya. Konsekuensinya, jumlah pengangguran bertambah serta pemasukan yang diterima pekerja lebih rendah dari upah minimum.
Permasalahan ketenagakerjaan apabila dikaji lebih dalam menampilkan terdapatnya 3 problematika pokok, ialah: Penduduk serta tenaga kerja Penduduk serta tenaga kerja senantiasa bertambah serta hadapi percepatan yang signifikan dari pada laju pertambahan lapangan pekerjaan yang baru. Menaiknya jumlah penduduk menimbulkan terbentuknya peningkatan penawaran tenaga kerja begitu pula kebalikannya. Kasus klasik yang timbul di Indonesia merupakan percepatan perkembangan angkatan kerja tidak diiringi dengan percepatan perkembangan lapangan pekerjaan ataupun penawaran tenaga kerja tidak balance dengan tingkatkan permintaan tenaga kerja. Tiap tahunnya terjalin kenaikan jumlah penduduk yang siap kerja. Perihal ini sejalan dengan tingkatan perkembangan penduduk pula bertambah masing- masing tahunnya.
Peluang kerja Peluang kerja yang dialami terus menjadi menurun tiap tahunnya. Belum lagi dengan persaingan antar pekerja yang terus menjadi ketat. Peluang kerja diklasifikasikan dalam 3 jenis, ialah: Peluang kerja resmi Peluang kerja informal Bonus peluang kerja. Apabila dilihat dari tingkatan pembelajaran, tenaga kerja di Indonesia lebih banyak terserap di zona informal. Peluang kerja di Indonesia biasanya tidak terdistribusi sempurna ataupun tidak menyeluruh. Secara universal warga menggambarkan kalau peluang kerja paling tinggi terletak di pusat ataupun kota besar.
Peluang kerja terendah terletak di kota- kota kecil ataupun wilayah terpencil. Tidak hanya itu penduduk Indonesia berpikiran kalau peluang kerja paling tinggi terletak di Pulau Jawa. Sehingga banyak terjalin pengangguran. Terlebih masih banyak sumber energi alam yang belum dikelola secara optimal sementara itu sangat berpotensi. Produktivitas tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja masih relatif rendah. Sebab rendahnya tingkatan pembelajaran yang dipunyai serta minimnya ketrampilan. Pelatihan Tenaga Kerja Sehingga tidak tidak sering banyak dari para tenaga kerja terserap pada pekerjaan yang bertabiat non resmi serta tidak senantiasa. Kasus ekspansi peluang kerja dalam pembangunan Indonesia senantiasa berhubungan dengan permasalahan produktivitas pekerja.
Tetapi kecenderungan perpindahan tenaga kerja lebih menuju pada lapangan usaha yang gampang dimasuki. Tidak membutuhkan persyaratan usia, pembelajaran, kemampuan, serta modal. Sehingga peningkatan produktivitas rendah. Lapangan usaha tersebut nampak pada lapangan usaha perdagangan serta jasa yang diprediksi sangat banyak kegiatan informalnya.